Negri dan bencana, dosa siapa?
Tersingkap berita bencana alam dan bencana manusia(kerusuhan) dimana-mana. Apakah ini dosa yang bernapas hari ini, apakah dulu berita negatif tidak terpublikasi?
Paling tidak setiap daerah mengalami banjir dan angin puting beliung. Bak kontingen yang beradu, setiap propinsi ada yang mewakili.
Dosa siapa? Salah siapa? Terlenakah kita dibuaian badai?
Kenapa alam merotak? Kenapa darah memanas ditubuh anak bangsa?
Pohon yang dulu menangungi sekarang berkurang, gunung yang dulu memagari sekarang menjadi danau.
Kepercayaan dulu melapisi hasrat sekarang dirobek Korupsi.
Keakraban terkoyak Nepotisme.
Kecintaan meluntur dibasahi Kolusi.
Robek ozon olah cukong pembabat rimba.
Sampai...
si Mata tajam, Elang pun tertembak mati. Membuka mata baru mengawasi jaya.
Tsunami, gempa, puting beliung, longsor, gunung meletus, banjir dll melanda bias masa lalu yang ceroboh.
Alasan peningkatan pendapatan, tapi mentelanjangi ibu pertiwi.
Salah siapa atau kita terlena dibuai bencana, apakah terkesima keganasan api yang mengalir didarah? Apakah ini yang kita wariskan?
Jawabnya ada diniat hati kita masing-masing.
Keluh kesah dikeresahanku, jahil jari menghayal, menemui ímajinasi keinginan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar