20090729

Misteri Danau Undan.......(Halim sby)


Alkisah Danau Undan ini dari beberapa sumber dari masyarakat setempat. yang menurut cerita sangat angker.............sehingga saya jadi penasaran untuk mencobanya.........

Menururut cerita........Danau ini banyak dihuni buaya dan anakonda.........wuiiihh ngeri ceritanya.......ditambah ada pohon besar yang tumbuh ditengah danau ini suka pindah2, dan seringnya orang tersesat dan akhirnya meninggal disekitar danau.Dan menurut cerita mereka pernah kejadian orang ditelan binatang beserta perahunya, entah itu ditelan buaya apa anakonda, sehingga tidak jauh dari Danau itu ada kampung Talan namanya.( talan bhs banjar :artinya telan ) Danau undan ini ada beberapa buah.......dari undan 1- 7 danau, masing2 danau akan terhubung bila musim banjir atau banyu dalam , cuma kalo lagi kemarau masing2 danau tidak terhubung kecuali danau undan kecil dan undan besar. Selain buaya dan anakonda.....Danau ini banyak dihuni beberapa specis ikan seperti ikan kapar , patung ,karandang , haruan , kiyong ,tauman , pipih ,tapah.
Satu hal lagi yang harus dihindari kalau ada di danau ini tidak boleh ngomong yang sembarangan katanya, waahh tamabah ngeri aja ini.

Dari semua informasi ini akhirnya saya memutuskan untuk mencoba trip ini, dan mempersiapkan segala kebutuannya, tim informasi disiapkan untuk mendapatkan informasi menuju danau undan, perbekalan disiapkan ,jangan sampai nanti kelaparan ditengah hutan,guide masyarakat setempat harus dibawa untuk penunjuk jalan dan membuat jalan setapak, karena menuju ke danau undan ini melalui hutan gambut, soalnya kalo salah injak bisa kecelup sedalam dada, sehingga harus dibuat titihan dari papan yang seperti saya sertakan fotonya.

Dan sampailah hari H untuk ekpedisi hari itu, tim terdiri guide setempat 3 orang, saya sendiri ber 5 orang, tidak terlalu jauh perjalanan menggunakan mobil kurang lebih satu jam dan ganti sepeda motor, lalu jalan kaki sekitar 500 m, dan sampailah dimulut buaya......eh mulut danau, seting arsenal dimulai, saya siapkan peralatan casting , setelah selesai semua 3 buah jukung sudah dipersiapkan, yang jadi pertanyaan saya......dari mana jukung ini, eh........ternyata ada anak sungai yang bisa tembus ke desa Talan , hanya bisa dilewati kalo musim banjir aja dan memerlukan waktu kurang lebih 2 jam dengah mengayuh jukung tersebut dari desa.

Dengan hati yang masih agak deg-degkan mulailah jukung dikayuh mengarungi danau........kalo dilihat dari kasat mata memang memungkinkan danau itu dihuni buaya, karena seringnya liat Discoveri saya yakin buaya tidak menyerang orang ditengah danau kecuali ditepi, dan bukan anakonda yang seperti di film, bisa nelan orang bulat2, lalu dimuntahkan lagi, apa ya anakonda akan nyembul dari danau lalu berdiri didepan kita yang siap menelan. yang ada hanya di film, padahal yang pernah saya saksikan anakaonda itu jenis ular yang pemalas .

Danau undan yang sebernya saat ini memang sangat menjajikan untuk melepas rindu memancing, seluruh tepian danau ditumbui pohon bakung atau pandang warik ( sejenis pandan dengan daun lebar ). danaunya tenang airnya coklat kehitaman dan cukup dalam, untuk tepinya saja saya coba ukur dengan tegek 6 m masih belum kedasar, untuk tenggakan ikan disana sini cukup ramai, saya yakin banyak ikannya. Dan kalau tidak menggunakan jukung mancing disana sangat kesulitan, Hampir semua tepi tertutup tumbuhan pandan ,sekitar danau juga rawa semua hampir tidak ada tempat untuk berpijak.

Dari pagi sampai siang coba cast nggak ada sambaran,akhirnya nyerah dengan umpan hidup , ternyata lebih mujarap. Akhirnya sore pulang dengan 16 ekor ikan kerandang .

Kesimpulannya ...........semua cerita diatas hanya cerita masa lalu kali, tapi kalo ada yang kepingin nyoba juga tidak boleh takabur, saya telah mencobanya.

Untuk foto udah saya upload di Fishy wild dan maaf kesalahan ngetik judulnya bukan Dundan tapi yang benar Undan
Halim Mfc Sby
Halim
Location: Surabaya
RegularFishy

Sekian terima kasih.
(http://www.fishyforum.com/fishyfresh/fishywild/18883-misteri-danau-undan.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar