20090729

Analis: Rupiah Kuat Terus Asal Tak Diredam BI

JAKARTA, KOMPAS.com — Anomali pergerakan rupiah terjadi lagi. Pascaledakan bom, nilai tukar rupiah malah menguat dan berhasil menembus Rp 10.000 per dollar AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (25/7), rupiah perkasa di Rp 9.995 per dollar AS.

Para analis menilai, penguatan ini wajar karena fundamental ekonomi Indonesia masih baik dan bursa saham pekan lalu menanjak. Kepala Market Treasury ANZ Panin Willing Bolung mengatakan, selama fundamental ekonomi AS belum pulih, Indonesia dan negara Asia menjadi tujuan investasi asing. Aliran hot money ini akan membuat rupiah terus menguat.

Apalagi, kurs dollar AS memang cenderung merosot terhadap mata uang lain. "Sebelum bom meledak, rupiah sudah bergerak pelan menuju level ke bawah Rp 10.000," kata Kepala Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa, kemarin.

Kepala Tresury Bank OCBC NISP Suriyanto Chang juga meyakini, rupiah dalam tren menguat. "Penguatan rupiah ke level Rp 9.000 sedikit terhambat aksi ambil untung ketika bom meledak," katanya.

Penguatan ini, kata Suriyanto, murni cerminan ekspektasi pasar dan bukan karena intervensi Bank Indonesia. Maklum, selama ini BI cenderung menjaga agar rupiah tak terlampau cepat menguat dengan alasan bisa menggangu ekspor. Suriyanto pun yakin, penguatan rupiah masih akan berlanjut selama ekonomi global masih terkendali.

Apabila pekan ini BI terus membiarkan rupiah menguat ke bawah level Rp 10.000, Purbaya meramal, rupiah bakal bertahan di level Rp 9.000-an dalam waktu yang cukup lama. "Jika bisa bertahan di Rp 9.000-an sepekan ini, rupiah akan bertahan di posisi itu sampai delapan bulan ke depan," ungkapnya. Jadi, hingga akhir tahun, Purbaya menghitung, rupiah bisa berada di kisaran Rp 9.500-Rp 10.000.

Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ikhsan, juga meramal, rupiah akan berada Rp 9.500 pada akhir 2009. "Pemulihan bursa saham Asia dan pelemahan dollar AS jadi pemicu utama," imbuhnya. (Herlina KD/ Kontan)



Sumber : KONTAN
(http://m.kompas.com/news/read/data/2009.07.27.07490545)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar