20090707
Lapis Kedua Itu Bernama Devisa Yen
TOKYO, KOMPAS.com - Indonesia makin memperkukuh cadangan devisa dalam mata uang yen, menyusul diperolehnya kesepakatan prinsip local currency swap sebesar 1,5 triliun yen atau setara 1,5 miliar dollar AS dari pemerintah Jepang.
Hal itu dikemukakan Kepala Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu di Tokyo, Senin, usai mengadakan pertemuan dengan pejabat Kementerian Keuangan Jepang. "Ini merupakan upaya jaga-jaga untuk menambah pertahanan lapis kedua kondisi keuangan Indonesia terhadap gejolak eksternal," kata Anggito.
Kerja sama keuangan ini makin menambah cadangan devisa Indonesia yang sebelumnya sudah ditandatangani dengan Jepang, yakni 12 miliar dollar AS.
Perjanjian tukar-menukar valuta asing secara bilateral (bilateral swap arrangement-BSA) terdahulu yang telah dilakukan dengan Jepang hanya memberikan tambahan cadangan devisa dalam bentuk dollar AS. Kini Indonesia juga menambahnya dalam bentuk yen.
Indonesia membutuhkan mata uang yen relatif tinggi karena posisi utang pemerintah yang diperoleh dalam bentuk yen termasuk tertinggi dalam portofolio pinjaman.
Data Depkeu menunjukkan, pinjaman pemerintah dalam bentuk yen mencapai 20 persen dari total utang yang mencapai Rp 1.700 triliun.
Selama ini, Indonesia harus mengkonversi rupiah terhadap dollar AS lebih dahulu, sebelum kemudian mengkonversinya ke yen, saat mencicil utang ke Jepang. Ini merugikan karena harus melalui dua nilai tukar yang memungkinkan kenaikan ongkos pembayaran utang pemerintah.
XVD
Sumber : Ant
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar