20090729

Ekonomi RI Kebal terhadap Serangan Teroris

MESKI dua ledakan bom bunuh diri mengoyak hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, pemerintah memastikan ekonomi Indonesia tetap terjaga.

Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng menyatakan, ketangguhan ekonomi RI tersebut menilik dari perkembangan nilai kurs rupiah terhadap dollar AS, dan Indek Harga Saham Gabuingan yang cenderung meroket pasca ledakan bom bunuh diri terjadi.

"Kita melihat sekarang nilai rupiah sudah menguat dan sangat tajam, dan indeks saham juga menguat. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi, bangsa kita terhadap serangan terorisme ini semakin kuat," kata Andi Mallarangeng usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Puri Cikeas IndahN Bogor, Jawa Barat, Senin (27/7).

Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (27/7) sore menunjukkan penguatan. Rupiah menguat menjauhi angka Rp 10.000 per dollar AS. Terkereknya rupiah lantaran bursa regional terus membaik, akibat menguatnya bursa Wall Street.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar mencapai Rp 9.947-Rp 9.955 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.985-Rp 9.995 atau menguat 38 poin.

Tidak hanya rupiah yang perkasa, saham-saham di Bursa Efek Indonesia juga berhasil menambah poin. Indeks Harga Saham Gabungan kembali menembus ke level 2.200.

IHSG ditutup menguat 1,07 persen atau 23,,447 poin pada 2.209,101.

Sektor konsumer, pertambangan dan manufaktur menjadi penopang utama laju indeks awal pekan.

Menurut Andi, pemulihan dampak ekonomi atas bom bunuh diri di Indonesia terus dilakukan SBY. Kegiatan internasional, semisal menyaksikan final golf internasional turnamen Indonesia president invitational merupakan upaya SBY untuk menunjukkan dampak bom bunuh diri sekedar sementara.

"Sebenarnya kemarin belum sembuh benar tapi sempat menghadiri acara golf internasional di Jakarta. Ini untuk mendukung kegiatan internasional tetap berjalan. Itu dukungan nyata dan jelas bahwa negara tidak boleh kalah dengan terorisme," urainya.

(Persda Network/ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar