20090731

Kucing Piaraan Pintar Mengelabui Tuannya


Selasa, 14 Juli 2009 | 17:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para peneliti dari Universitas Sussex, Inggris menemukan bahwa kucing piaraan ternyata bisa mengelabui manusia. Selama ini hewan kesayangan manusia itu memanfaatkan suara-suara memohon sehingga bisa memaksa pemilik dan untuk mendapatkan perhatian dan makanan.

Memang siapa sih yang tidak iba jika mendengar kucing mengeong pelan. Tapi siapa menyangkan kalau suara tersebut kelihatannya sengaja dilakukan kucing agar terdengar memelas ibarat tangisan bayi.

Tim peneliti menyimpulkan bahwa kucing telah memanfaatkan sensitivitas manusia dengan mengeluarkan suara yang susah untuk diabaikan manusia itu. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian Dr. Karen McComb yang dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Awalnya ia terinspirasi untuk meneliti hal tersebut setelah mendengar kucing miliknya, bernama Pepo, mengeong. Ia mengatakan kucingnya itu selalu membangunkannya di pagi hari dengan mengeong terus-menerus dan hal tersebut dirasakan cukup menjengkelkan.

"Setelah melakukan sedikit investigasi, saya menemukan bahwa ada pemilik-pemilik kucing lainnya yang mengalami kejadian serupa di pagi hari," ujarnya.

Jika kucing mengeong biasa saja, biasanya pemilik hanya mengusirnya dari tempat tidur. Namun, saat kucing mengeluarkan suara mengeong yang memelas itu, biasanya para pemilik akan bangun dari tempat tidur dan mengisi tempat makan kucing tersebut untuk menghentikannya.

Untuk menemukan alasannya, tim peneliti Dr. Karen McComb melatih para peneliti untuk merekam suara kucing mereka, baik yang suara mengeong yang memelas dan mengeong yang biasa saja. Ketika susra-suara tersebut diputar kepada para sukarelawan, yang tidak punya pengalaman dengan kucing pun rata-rata merasa bahwa suara mengeong yang memelas akan membuatnya tergerak untuk segera melakukan tindakan terhadap kucing tersebut.

Setelah dipelajari ternyata kucing punya kemampuan mengatur suara yang dihasilkannya agar dikasihani. Ketika seekor hewan bersuara, pita suaranya akan bergetar dan menghasilkan frekuensi tertentu dan menghasilkan suara tergantung pada ukuran, panjang, dan tekanan dari pita suaranya.

"Tetapi kucing mampu untuk mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dengan mengaktifkan otot pita suara mereka, menstimulasikan otot-otot tersebut untuk bergetar," jelas Dr. McComb. Sejak jenis suara ini dikeluarkan dengan mekanisme yang berbeda, kucing mampu untuk mengeluarkan suara tangisan dengan nada tinggi, selain mengenong biasa.

Penelitian sebelumnya menemukan kesamaan antara tangisan kucing dan tangisan bayi manusia karena manusia juga sensitif dengan suara ini. "Kami berpikir bahwa kucing belajar untuk mendramatisi suara ketika mereka tahu bahwa manusia bereaksi terhadap hal tersebut," ujarnya.

"Tentu saja kami tidak mengetahui apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kucing," kata Dr. McComb. "Tetapi mereka belajar untuk melakukan hal ini, kemudian mereka melakukan hal ini dengan sengaja."

Lantas bagaimana perasaan Dr. McComb terhadap kucingnya, Pepo, setelah mengetahui bahwa kucing tersebut telah memanipulasinya bertahun-tahun? "Dia telah memberikan inspirasi untuk penelitian ini, jadi aku akan memaafkannya."

M7-09
Sumber : BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar