20090814

Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta Turun 4,91 Persen


YOGYAKARTA, KOMPAS - Pertumbuhan ekonomi Provinsi DIY pada triwulan II 2009 yang diukur dari kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, menurun 4,91 persen terhadap triwulan I (q-to-q). Pertumbuhan negatif ini terjadi karena produksi pertanian menurun, sedangkan sektor lain meningkat.

Pengertian PDRB, antara lain didefinsikan sebagai jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan rumahtangga, lembaga swasta, nirlaba dan pemerintah, serta untuk pembentukan modal tetap, perubahan stok dan ekspor netto suatu daerah.

Sektor pertanian mengalami kontraksi 40,7 persen karena produksi padi dan jagung menurun sangat signifikan akibat faktor musim masing masing sebesar 56,83persen dan 93,4 persen. sektor pertanian memberi andil terendah (-9,96persen) terhadap pertumbuhan PDRB triwulan II tahun 2009 (q-to-q).

Hal itu disampaikan Andy Suwandy, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, dalam konferensi pers pemaparan berita resmi statistik, Senin (10/8).

Menurut Andy, walaupun pertumbuhan q-to-q negatif, PDRB DIY pada triwulan II jika dibandingkan triwulan yang sama tahun 2008 lalu (y-on-y) meningkat 2,37persen. Ini terutama disebabkan pningkatan sektor sektor jasa yang mencapai 4,92 persen (y-on-y) karena pencairan gaji ke 13 PNS,polri, dan TNI pada Juni.

Pertumbuhan secara kumulatif sampai triwulan II terhadap kumulatif tahun sebelumnya (c-to-c) mencapai 2,54 persen. Sektor yang memberi andil positif adalah perdagangan, hotel dan restoran, jasa pertanian, pengangkutan dan komunikasi, dan real estat. Sebaliknya sektor industri pengolahan memberi andil negatif.

PRA(http://m.kompas.com/news/read/data/2009.08.11.02372187)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar